Berita

Pencanangan Hari Sejuta Kiblat, Kasi Bimas Islam Kemenag Kotabaru Pimpin Kalibrasi Arah Kibalat

Selasa, 28 Mei 2024 08:29 WIB
  • Share this on:

Kotabaru (Kemenag Ktb) – Dalam rangka pencanangan Hari Sejuta Kiblat 2024, Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Islam Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru, Bahrinnudin memimpin langsung kalibrasi arah kiblat yang dilaksanakan di pelataran kantor Kemenag Kotabaru, Senin (27/05/2024).

Kalibrasi atau pengukuran arah kiblat yang digelar secara serentak di 30 provinsi di wilayah Indonesia ini diikuti oleh 1.048.575 partisipan, yang kemudian tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori Pengukuran Arah Kiblat Secara Serentak di Lokasi Terbanyak.

Diketahui, Hari Sejuta Kiblat yang dicanangkan oleh Ditjen Bimas Islam Kemenag RI ini dilakukan dengan memanfaatkan momentum rashdatul kiblat atau istiwa a’zam yang terjadi pada hari Senin dan Selasa 27-28  Mei 2024 bertepatan 18 dan 19 Dzulqaidah 1445 Hijriah pada pukul 17.18 Wita., dimana pada saat itu posisi matahari melintas tepat di atas Ka’bah.

Untuk wilayah Kalimantan Selatan sendiri, partisipan di 13 kabupaten / kota sebanyak 46.181, terbanyak kedelapan se Indonesia. Jawa Tengah berada pada peringkat teratas, disusul Jawa Barat, Lampung, Aceh, Jawa Timur, Sumatera Barat dansumatra Selatan di peringkat ketujuh.

Pada kesempatan itu, Kasi Bimas Islam menyampaikan pentingnya masyarakat melakukan kalibrasi kembali arah kiblatnya  sebab arah kiblat mempengaruhi keabsahan dalam pelaksanaan ibadah.

“Kalibrasi ini sangatlah penting dan perlu dilakukan agar dalam beribadah terutama shalat para jamaah merasa yakin dengan arah kiblatnya,” ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat akses pemenuhan keinginan masyarakat terhadap penyempurnaan arah kiblat lebih mudah dan cepat.

“Untuk momentum rashdatul kiblat sendiri masyarakat cukup melakukan pengukuran arah kiblat secara mandiri dengan menggunakan alat sederhana dari tongkat kayu kemudian bayangan pada kayu tersebut itulah yang selanjutnya akan menjadi patokon arah kiblatnya,” jelasnya.

Selanjutnya dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak merubah bangunan jika terjadi ketidak sesuaian arah kiblat yang dulu dan sekarang, ia menekankan hanya cukup merobah posisi arah kiblat dengancara mengalihkan derajat yang masih kurang ke arah yang sesuai.

“Jika ada indikasi keragu-raguan dalam Kalibrasi silakan konsultasikan ke Seksi Bimas Islam Kemenag Kotabaru untuk segera ditindaklanjuti,” tutupnya.

Editor:
Ulis
Kontributor:
Ulis
Penulis:
Ulis
Fotografer:
Ulis

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -