Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Kotabaru Dr.H.Ahmad Kamal, S.HI,M.Ag membuka secara resmi kegiatan Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dan Pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar (PMM) Bagi Kelompok Kerja Guru (KKG) Pendidikan Agama Budha (PAB) Se Kabupaten Kotabaru, Kamis, (30/11/23) di Aula Serbaguna Vihara Saddha Manggala Desa Magalau Hilir Kecamatan Kelumpang Barat.

Dalam sambutannya H.Kamal mengatakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hadirnya Kurikulum Merdeka menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia agar sesuai dengan kebutuhan zaman.

IKM merupakan salah satu upaya inovatif Pemerintah khususnya pada bidang pendidikan yang mempunyai tujuan utama untuk memberikan kebebasan lebih kepada sekolah/madrasah dan guru dalam merancang pembelajaran.

“ Diharapkan melalui kegiatan ini guru memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka Belajar”, Katanya.

Dikatakannya sejak diluncurkannya Kurikulum Merdeka, Kementerian Agama telah berkomitmen penuh mendukung implementasi kurikulum merdeka pada seluruh jenjang satuan pendidikan madrasah secara optimal.

“ Pesan utama dalam pengelolaan pembelajaran adalah, kembangkan berbagai inovasi yang berpihak kepada kepentingan anak serta para guru harus terus meningkatkan penguasaan kecakapan teknologinya.Gunakan semua akses teknologi yang menunjang peningkatan kualitas pembelajaran”. Ucapnya.

Ia menekankan profesionalisme dalam mengemban tugas sebagai Guru sehingga dapat melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, berkarakter dan mempunyai jiwa kepedulian sosial.

"Jadilah guru yang profesional membina peserta didik yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi memiliki ahklak dan karakter religius serta berjiwa kepedulian sosial yang tinggi". Ungkapnya.

Lebih jauh KakanKemenag menjelaskan secara spesifik bahwa kemajuan teknologi dan perkembangan zaman membuat manusia harus bisa beradaptasi, termasuk dalam hal mendidik anak. Karena ilmu itu bersifat dinamis dan selalu berkembang.

Implementasi Kurikulum Merdeka, pada proses pembelajarannya lebih menggunakan pendekatan diferensiasi. Sementara itu ciri khusus pada kurikulum ini untuk menunjukkan secara tegas posisi kedifernsian adalah mengkelompokkan capaian pembelajaran siswa berdasarkan fase pertumbuhan anak

” Melalui pelatihan IKM ini, para guru yanga hadir diharapkan mampu menyebarluaskan dan saling berbagi informasi ketika telah kembali ke sekolah masing-masing. Tambah Kamal.

Sementara itu Ketua panitia pelaksana Budi Setiadi, S.Ag dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan IKM dan PMM diikuti sebanyak 22 peserta dengan jadwal kegiatan dari tanggal 30 Nopember s.d 03 Desember 2023.

“ Pelaksanaan ini merupakan bantuan dari Kanwil Kemenag Kalsel dari DIPA Ditjen Bimas Budha”, Katanya.

Ia berharap kegiatan ini dimanfaatkan sebaik-baiknya sehingga mampu memberi pengetahuan yang lebih bagi guru Pendidikan Agama Budha dalam menghadapi kurikulum merdeka, sehingga dalam pelaksanaanya nanti bisa mengoptimalkan pembelajaran kepada peserta didik menggunakan kurikulum Merdeka”, Ucapnya. (Rep/Ft:Aan)