Berita

Kasubbag TU Kemenag Ktb Ingatkan Delapan Hal Sebelum Jamaah Haji Berangkat Ketanah Suci

Rabu, 24 April 2024 14:02 WIB
  • Share this on:

Kotabaru (Kemenag Ktb) – Sebelum diberangkatkan ketanah suci, Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kotabaru H. Akhmad Ismail Fahni, mengingatkan seluruh jemaah haji untuk memantapkan semaksimal dalam melaksanakan ibadah haji yang merupakan bagian dari rukun Islam ke lima.

“Ada delapan hal yang harus disiapkan oleh jamaah calon haji sebelum berangkat, yaitu memantapkan niat, membersihkan diri/taubat, menyambung silaturrahim, membayar hutang, bekal harta yang halal, cek/menjaga kesehatan, mempelajari ilmu agama/manasik, dan akhlak yang baik,” sebutnya.

Hal tersebut Kasubbag sampaikan saat menjadi narasumber pada kegiatan Bimbingan Manasik Haji bagi Jemaah Haji pada tingkat kecamatan bertempat di ruang induk Masjid Jami Baitul Abrar Kotabaru, Selasa (23/04/24).

Fahni menjelaskan, sebelum berangkat, jamaah calon haji perlu memantapkan niatnya untuk menjalani ibadah dengan baik, serta membersihkan diri dengan bertaubat. Selain itu katanya juga menyambung silaturahim dengan meminta restu kepada orangtua, keluarga dan tetangga sekitar tidak boleh terlewatkan.

“Berkat doa orangtualah kita dapat menunaikan ibadah haji. Begitupun dengan tetangga yang menjadi penolong pertama jika terjadi sesuatu. Jadi talisilaturrahim jangan sampai putus,” ujarnya.

Lebih lanjut ia sampaikan, agar ibadah lancar,  jamaah juga harus menyelesaikan segala bentuk hutang, serta mengecek dan menjaga kesehatan secara berkala. Sebab, dalam melaksanakan rukun haji, perlu kesehatan badan dan fisik yang baik, seperti saat melontar jumrah harus berjalan kaki hingga tiga kilometer. 

“Dari sekarang latihlah fisik harus dilakukan, sebab dengan rutin berjalan kaki akan dapat mempermudah jemaah ditanah suci,” tambahnya.

Kasubbag juga menghimbau seluruh jemaah tdak hanya mengikuti manasik yang dilaksanakan oleh pemerintah saja, namun juga harus mempelajari secara mandiri, agar dapat menjalani ibadah haji dengan sempurna. 

“Setelah manasik kabupaten dan kecamatan, kemudian laksanakanlah manasik secara mandiri atau dengan tokoh-tokoh ulama, agar haji yang dijalani menjadi sempurna dan mendapatkan predikat haji Mabrur,” pungkasnya. (Rep/Ft : Ulis)

Editor:
Ulis
Kontributor:
Ulis
Penulis:
Ulis
Fotografer:
Ulis

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -