Kotabaru (Kemenag ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.KanKemenag) Kabupaten Kotabaru Dr.H.Ahmad Kamal, S.HI, M.Ag mengatakan bahwa keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) merupakan mitra utama Kementerian Agama dalam membina spiritualitas masyarakat untuk mengawal  dan memantau perkembangan umat Islam.

“ MUI mitra kerja utama dari Kemenag dalam membina spiritual masyarakat”, Katanya, Usai menghadiri kunjungan silaturrahmi MUI Kabupaten Kapuas dan MUI Kabupaten Kotabaru, Senin (25/09/23) di Gedung MUI Kotabaru.

Menurutnya keberadaan MUI yang merupakan perpanjangan tangan dari umat agama Islam yang partisipasi aktif untuk merawat spritualitas masyarakat.

“Alhamdulillah di Kotabaru masyarakat religius, sehingga tidak muncul problem berlatar belakang Sara. Ini adalah modal besar dalam merawat semangat keberagaman. Peran dan sinergi lembaga dakwah sangat penting untuk dimaksimalkan,” Ucapnya.

Lebih lanjut H. Kamal menjelaskan tokoh agama memiliki peran penting dalam suatu komunitas keagamaan diharapkan menjadi teladan dalam membina dan merawat kerukunan baik intern maupun ekstenal umat beragama.

Terlebih Kemenag telah mempunyai salah satu prioritas program dalam membina kerukunan umat beragama yakni moderasi beragama yang merupakan cara pandang, sikap dan perilaku beragama yang tidak ekstrem dan tidak berlebih-lebihan saat menjalani ajarannya.

“Ada 4 pilar utama dalam yang terkandung dalam moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, toleransi, antikekerasan dan penghargaan terhadap budaya lokal”, Ucapnya.

Sementara itu Ketua MUI Kotabaru KH.Mukhyar menjelaskan tiga peran utama yang mesti dijalankan segenap pengurus MUI, yaitu pertama MUI sebagai pelayan umat, karena itu program-program MUI harus menjawab masalah yang dihadapi umat.

Kedua, MUI sebagai penuntun umat, yaitu, MUI harus berperan mengarahkan dan menuntun umat dalam pelayanannya. “Misalkan mengarahkan umat untuk bagaimana mengkonsumsi makanan yang halal, serta memperoleh harta yang halal,” sebutnya.

Kemudian, sebut dia MUI juga harus menjaga akidah umat, yaitu merawat akidah agar tidak terpengaruh dengan faham dan aliran intoleransi atau radikal. “Hal ini agar terjalin hubungan antarsesama manusia yang baik, serta antarumat beragama,” pungkasnya.

Sebelumnya Ketua MUI Kabupaten Kapuas KH.Nuraji Sarji mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh MUI Kotabaru kepada rombongannya terkait dengan kegiatan silaturrahmi serta mempererat jalinan kerjasama antara MUI Kotabaru dengan MUI Kapuas berlangsung hangat dan penuh nuansa kekeluargaan.

“ Kunjungan ini dimaksudkan untuk menggali dan menjalin silaturrahmi antar pengurus MUI yang memiliki kesamaan dalam kultur daerahnya, hal ini tidak terlepas Kotabaru merupakan masyarakat yang hetegon namun mampu menciptakan wilayah yang kondusif dalam membina dan melayani umat serta hubungan antar umat beragama dan intern umat beragama”, Katanya.(Rep/Ft:Aan)