Berita

Ka.Kemenag Kotabaru : Kurikulum Merdeka Merupakan Kurikulum Dengan Pengembangan Intrakurikuler

Rabu, 27 September 2023 14:45 WIB
  • Share this on:

Kotabaru (Kemenag Ktb) - Kelompok Kerja Kepala Raudhatul Athfal (KKRA) Kabupaten Kotabaru Bimbingan Teknis (Bimtek) Kurikulum Merdeka Tahun 2023 bagi Guru-guru Raudhatul Athfal Se Kabupaten Kotabaru, Rabu (27/09/23) di Aula Kantor Kementerian Agama (KanKemenag) Kabupaten Kotabaru.

Kepala Kantor Kemenag Kotabaru Dr.H.Ahmad Kamal, S.HI, M.Ag yang membuka secara resmi kegiatan tersebut dalam arahannya mengatakan kurikulum merdeka merupakan kurikulum dengan pengembangan intrakurikuler yang beragam. Kurikulum ini, peserta didik akan memiliki banyak waktu dalam mendalami konsep pembelajaran dan mengembangkan potensinya masing-masing.

Terkait dengan kebijakan Kementerian Agama terhadap Implementasi Kurikulum Merdeka, Kamal menjelaskan bahwa, kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan.

“Kaitannya dengan implementasi kurikulum merdeka tersebut, tentunya harus mengikuti perkembangan zaman dan perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia saat ini, yakni Kurikulum Merdeka. Kami sangat mengapresiasi terhadap inisiatif Kelompok kerja kepala Raudhatul Athfal (KKRA) yang menggelar workshop ini”, Ucapnya.

Selanjutnya Kamal, mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan perlu mengusung metode pengajaran yang tepat. Dalam kurikulum merdeka, Peserta didik diberikan kebebasan memilih sumber belajarnya sendiri, guru harus memfasilitasi metode belajar setiap peserta didik sesuai fase belajarnya. Hal ini tidak terlepas dari kalimat at-thariqah ahammu minal maddah yang sudah tidak asing lagi.

“Ia menekankan akan pentingnya makna kalimat tersebut. Metode lebih penting dari materi. Materi apapun yang disampaikan, jika menggunakan metode yang benar, maka akan dapat diterima para siswa dengan baik. Sebaliknya, materi yang telah dipersiapkan dengan matang, akan menjadi hampa, tanpa metode yang baik”, ujarnya.

Namun demikian, tambah Kamal, bahwa metode memang berpengaruh, namun tidak mutlak. Yang berpengaruh adalah manusianya, al-mudarris nafsuhu (guru itu sendiri).  “Tidak berhenti pada kata guru, ada sesuatu yang lebih penting dari itu, yakni jiwa seorang guru, atau ruh al-mudarris”, Tambahnya.

Sebelumnya, ketua panitia pelaksana, Sriatun, S.Pd.AUD, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ini kiranya dapat memberikan bekal pengetahuan, pemahaman terhadap guru dan semua materi terkait Kurikulum Merdeka. Sehingga apa yang diperoleh dari workshop ini siap untuk diterapkan pada tingkat satuan pendidikan Raudhatul Athfal.

“ Kegiatan ini berlangsung selama 6 (Enam) hari dari tanggal 27 September s.d 02 Oktober 2023 dan diikuti sebanyak 50 peserta dari Guru RA se Kabupaten Kotabaru”, Ungkapnya.(Rep/Ft:Aan)

Editor:
Aan
Kontributor:
Kantor Kemenag
Penulis:
Aan
Fotografer:
Aan

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -