Kotabaru (Kemenag Ktb) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.KanKemenag) Kabupaten Kotabaru Dr.H.Ahmad Kamal, S.HI,M.Ag didampingi Kepala Seksi Pendidikan Agama dan Kependidikan Agama Islam (Kasi Papkis) Kemenag Kotabaru H.Herman Prasetio, S.Ag beserta tim monitoring Pondok Pesantren pada seksi Papkis melaksanakan monitoring serta verval usul peserta peserta wajar dikdas pada Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Rabi’ Desa Tanjung Batu Kecamatan Kelumpang Tengah, Kamis (23/11/23) di Pondok Pesantren Nurul Rabi’.

Dalam keterangannya Kepala Kemenag Kotabaru H.Kamal menjelaskan bahwa kegiatan  ini bertujuan untuk memastikan kualitas dan kelancaran pendidikan di lembaga pendidikan agama tersebut.

Selain itu kata Kamal, Pihaknya juga membahas terkait dengan administrasi dan kurikulum pendidikan, seperti pentingnya penyusunan kitab yang diajarkan di pondok pesantren, dimulai dari jenjang awal hingga tingkat yang lebih tinggi. Selain itu, ia juga memberikan arahan agar setiap pesantren Salafiyah mengikuti aturan pemerintah dengan proporsi 30 persen umum dan 70 persen agama dalam kurikulumnya. Hal ini mencakup pengadaan pembelajaran umum dan kitab-kitab agama serta materi pelajaran lainnya.

“ Untuk Pondok Pesantren Salafiyah mengutamakan aturan 30 persen umum dan 70 persen agama untuk memberikan keseimbangan antara ilmu agama dan ilmu umum dalam proses belajar mengajar”, Ucapnya.

Pada kesempatan itu juga Ka.Kemenag sangat mengapresiasi peran dan kontribusi pondok pesantren Nurul Rabi dalam dalam pembinaan pendidikan agama di wilayah tersebut. Terlebih pada pimpinan pondok pesantren Nurul Rabi’ yaitu KH.Muhammad Taher (Guru Taher) yang mana tanpa kenal lelah dengan biaya sendiri mampu mendirikan pondok pesantren yang terletak di pesisir Laut Sulawesi dan Laut Jawa serta dengan medan transportasi darat yang sulit dijangkau.

“ Alhamdulillah berkat berjuangan beliau, sekarang Pondok Pesantren Nurul Rabi’ mempunyai santri lebih dari 300 orang dan merupakan pondok terbesar di Kabupaten Kotabaru”, Ungkapnya.

Sebelumnya Kasi Papkis Kemenag Kotabaru H.Herman Prasetio berharap agar setiap pondok pesantren dapat terus berupaya memenuhi standar kualitas pendidikan yang ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, ia juga mengimbau agar pondok pesantren Salafiyah tetap memberikan kebebasan dalam mengembangkan program ekstrakurikuler seperti tahfidz Al-Qur`an, kaligrafi, atau bidang lainnya yang mendukung pembentukan karakter dan keterampilan siswa.

“ Pengembangan bakat santri menciptakan kompetensi para santri yang membentuk santri berprestasi”, Ucapnya.

Sementara itu Guru Fahrian selaku sekretaris pada Pondok Pesantren Nurul Rabi mengatakan monitoring ini menjadi momen penting dalam meningkatkan mutu pendidikan agama di daerah tersebut. Dengan adanya pemantauan langsung dari pihak Kementerian Agama.

“ Dharapkan pendidikan di pondok pesantren dapat berjalan dengan lebih optimal dan memberikan dampak positif bagi peserta didiknya serta masyarakat sekitar”, Pungkasnya.(Rep/Ft:Aan)