Kotabaru (Kemenag Ktb) - Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang damai, inklusif, dan harmonis, Kementerian Agama menggarisbawahi pentingnya memiliki sifat moderat dalam praktik keagamaan. Moderasi memainkan peran kunci dalam membangun kedamaian dan kerukunan di tengah-tengah masyarakat yang beragama.

Sifat moderat dalam beragama merujuk pada sikap tengah, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan keyakinan. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru Dr. H. Ahmad Kamal, S.HI., M.Ag menyampaikan bahwa sifat moderat adalah landasan kuat bagi kerukunan beragama dan keberagaman. Ini adalah pondasi bagi pembangunan masyarakat yang bersatu, menghormati, dan saling mendukung.

Hal demikian ia sampaikan saat memberikan arahan pada kegiatan apel pagi senin, di halaman Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kotabaru. Senin (04/03/3034).

Berbagai agama yang dianut oleh masyarakat di Indonesia memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang universal. Kamal menekankan bahwa memahami esensi moderasi adalah kunci untuk menghindari ekstremisme dan konflik berbasis agama. "Kita perlu berpegang teguh pada nilai-nilai bersama kita dan menghormati hak setiap individu untuk berkeyakinan tanpa takut diskriminasi," ujarnya.

Kementerian Agama juga berkomitmen untuk memberikan pendidikan agama yang mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai moderat. Program-program ini akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang keragaman dan membantu membangun jembatan antara kelompok-kelompok berbeda.

Selain itu, Kementerian Agama aktif melibatkan para pemimpin agama dan komunitas dalam dialog interagama. Ini menjadi forum untuk saling bertukar pandangan, memahami perbedaan, dan bekerja sama dalam mempromosikan perdamaian.

Dalam konteks global yang terus berubah, Kamal  menegaskan pentingnya Indonesia berada di garis depan mendukung perdamaian dunia. "Melalui pendekatan yang moderat dalam beragama, kita dapat memberikan kontribusi positif kepada dunia dan menjadi contoh bagi negara-negara lain," tambahnya.

Kementerian Agama mengajak semua pihak, termasuk masyarakat sipil, media, dan pemimpin agama, untuk bersatu dalam mempromosikan sifat moderat. Dengan bersama-sama mengamalkan nilai-nilai toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan, kita dapat menciptakan masyarakat yang inklusif dan damai.

Akhirnya, Kementerian Agama berharap bahwa pesan ini akan merangsang kesadaran dan tindakan positif di seluruh lapisan masyarakat, membawa negeri kita menuju masa depan yang penuh kedamaian dan harmoni.