Berita

FKUB Kotabaru Gelar Rakor Peran Tokoh Agama dalam Pencegahan Stunting

Selasa, 11 Juni 2024 10:52 WIB
  • Share this on:

Kotabaru (Kemenag Ktb) – Dalam rangka pencegahan Stunting, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kotabaru bersama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (BaKesbangpol) serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPP-KB) Setda Kotabaru menggelar rapat Koordinasi terkait Peran FKUB dalam pelaksanaan Intervensi Serentak Penurunan Stunting di Kabupaten Kotabaru, Senin (10/06/24) di Ruang Rapat Merah Putih Bakesbangpol Kotabaru.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kotabaru Drs.H.Said Akhmad MM yang memimpin rakor FKUB dalam arahannya mengatakan bahwa Stunting masih menjadi isu kesehatan yang perlu menjadi prioritas untuk mencegah dampak jangka panjang yang dapat mengancam tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, peran semua pihak untuk mencegahnya sangatlah penting. Tokoh agama sebagai pemimpin opininya yang besar di masyarakat, menjadi salah satu pihak yang dapat membantu melawan stunting.

“ Peran tokoh agama mempunyai dampak yang besar dalam memperjuangkan pencegahan terjadinya stunting”, Ucapnya.

Selanjutnya ia menambahkan bahwa berbagai aktivitas dapat dilakukan oleh tokoh agama untuk meningkatkan awarenss masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting pada balita di antaranya melalui pengajian atau perayaan keagamaan yang dihadiri oleh jamaah agar meningkatkan kesadaran untuk mencegah stunting.

Sudah saatnya kita semua bergandengan tangan melawan stunting dengan cara memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencegahan stunting pada balita. Dengan adanya kebersamaan dan sinergi antara berbagai pihak, diharapkan angka stunting pada balita di Indonesia dapat semakin ditekan.

“ Mari bersama-sama dukung gerakan pencegahan stunting dengan melibatkan tokoh agama di sekitar kita”, Ajaknya.

Sementara itu pelaksana Humas Kemenag Kotabaru Lukman yang turut menghadiri rakor tersebut dalam keterangannya menyampaikan bahwa stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia, dan merupakan masalah besar di Indonesia. Organisasi Kesehatan Dunia mendefinisikan stunting sebagai kondisi di mana anak-anak terlalu pendek untuk usianya karena kekurangan gizi. Tanpa pengobatan yang tepat, stunting dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mental permanen pada anak-anak.

“ Pencegahan stunting merupakan tanggung jawab bersama khususnya para tokoh agama yang merupakan garda terdepan bagi umatnya dalam mendukung dan mempromosikan upaya tersebut”, Ucapnya.

Menurutnya tokoh agama memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pengikut mereka dan komunitas secara luas. Salah satu peran penting tokoh agama agama memberikan edukasi dan konseling tentang nutrisi, kesehatan, dan kebersihan yang tepat. Misalnya, mereka dapat menjelaskan pentingnya ASI eksklusif dan manfaat dari 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Selain itu, sebagai tokoh agama, sangat penting untuk mengakui dampak stunting dan memainkan peran aktif dalam mengatasinya.

“ Dengan koordinasi yang kuat dengan pemerintah dan lembaga lainnya, kita bisa bekerja sama untuk memberantas stunting di negara tercinta kita, melalui khotbah dan pengajaran mereka, para tokoh agama dapat mendidik pengikut mereka tentang isu-isu vital ini”

Dijelaskannya pencegahan stunting memerlukan upaya kolaboratif dan dengan mengakui peran tokoh agama dalam upaya ini, kita dapat bekerja menuju tujuan bersama untuk mempromosikan praktik kesehatan yang baik dan kesejahteraan. “ Mari kita semua berjanji untuk bertanggung jawab dan ikut serta dalam membawa kesadaran tentang pencegahan stunting khususnya di Kabupaten Kotabaru”, Pungkasnya.

Editor:
Aan
Kontributor:
Kantor Kemenag
Penulis:
Aan
Fotografer:
Aan

Gallery

  • -
  • -
  • -
  • -
  • -